Asal

Pada tahun 2001, Eduardo Perales dan Eva Rovira memutuskan untuk membuat bengkel sepeda motor dan toko sepeda motor bertema balap, yang lebih berfokus pada mekanik dan persiapan mesin.

Banyak pelanggan dan terutama pembalap lokal yang berlomba di kejuaraan regional mulai mengunjungi toko mereka.

Karena Eduardo sudah pernah bekerja untuk sebuah tim di Kejuaraan Sepeda Motor Dunia, beberapa pembalap memintanya untuk menemani mereka ke beberapa balapan regional di daerah tersebut. Dengan cara ini, mereka akhirnya menghadiri balapan di akhir pekan sambil bekerja di bengkel dari Senin hingga Jumat.

Inilah saat mereka memutuskan untuk menamainya Stop and Go, dengan menggunakan logo yang berbeda dengan yang sekarang, yang terdiri atas sepeda motor yang sedang melaju dan tulisan STOP and GO di setiap sisinya.

2006 WGP F. Perren 250cc

2007 Stop and Go Team

Adventure Across The Beautiful States

Incredible canyons, mountains, lakes and open National Parks to explore all the way from New York to Los Angeles.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Sed eget venenatis velit. Aliquam in odio ultrices, finibus arcu nec, vulputate eros. Sed in ultricies arcu. Nullam fermentum, dui eu posuere feugiat, ex metus ultrices felis, eget molestie orci magna nec sem. Sed tempor arcu turpis, eu vehicula diam commodo vitae. Nulla nec velit sit amet dolor dignissim viverra. Suspendisse potenti. Suspendisse efficitur euismod metus ac malesuada. Etiam imperdiet mollis lectus sit amet auctor. Fusce id tellus sit amet eros dignissim vulputate. Ut mollis sapien augue.

Langkah pertama

Pada tahun 2005, Stop and Go pertama kali bersentuhan langsung dengan dunia balap. Tim ini bekerja tanpa tempat duduk mereka sendiri, membantu tim lain yang menyewa jasa mereka. Pada tahun 2006, mereka memutuskan untuk mendapatkan tempat duduk sendiri dan membalap di kelas 125.

Ratthapark Wilairot 250cc 2007

Braga 2003

Stop And Go Team

Melompat ke Moto2

Antara tahun 2005 dan 2006 mereka mengontrak pembalap Thailand Ratthapark dan naik ke kelas 250cc. Sejak saat itu hingga saat ini tim Stop and Go berkompetisi di kelas 250cc, yang pada tahun 2010 berganti nama menjadi Moto2.

Hadir dari Stop and Go

Musim ini kami mulai dengan pembalap Argentina Gabriel Rodrigo dan pembalap Belanda Bo Bendsneyder. Sayangnya, pembalap Gabriel Rodrigo memutuskan untuk meninggalkan karier motor profesionalnya dan kami harus merekrut Taiga Hada, yang saat ini merupakan pembalap Jepang kami.

Masa Depan Stop and Go

Rencana kami untuk lima tahun ke depan adalah memenangkan Kejuaraan Dunia Moto2, kami memiliki tujuan untuk menjadi juara dan memperluas tim kami untuk berpartisipasi dalam MotoGP.